Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paman Birin Meresmikan Pembangunan Gedung Baru UNISKA MAB Banjarmasin

Pada hari sabtu tanggal 5 Mei 2018, prosesi pembangunan Gedung Baru dimulai dengan peletakkan batu pertama oleh Gubernur Kalsel H.Sahbirin Noor atau Paman Birin yang dihadiri oleh Dr. Gt. Irhamni (Ketua Yayasan Uniska), Abdul Malik, Ph.D (Rektor Uniska), Hj. Noormiliyani (Bupati Batola), Rusdi Efendy (Pimpinan Banjarmasin Post), para alumni serta civitas akademika Uniska Banjarmasin.

Gedung baru Uniska Banjarmasin terletak di Jl Kebun Jeruk Kompleks H Syahrani Budi, Handil Bakti, Batola, atau dekat perbatasan Banjarmasin-Batola, sekitar 200 meter dari jembatan Kayu Tangi Ujung. Di wilayah ini juga biasa digunakan untuk pengajian Guru Bakhiet (Balangan).

Dalam sambutannya Paman Birin mengucapkan terima kasih kepada yayasan dan civitas akademika Uniska yang terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur kampus.

Dikatakannya, ini menandakan peran masyarakat dalam mendukung pendidikan. Bagi alumni diharapkannya dapat mendukung semampu yang bisa dilakukan.

"Sebagai alumni, saya bangga almamater saya punya kemajuan atau perubahan. Mudahan dapat memberikan suasana belajar yang lebih baik," tandasnya seperti dikutip oleh Banjarmasin Post.

[caption id="attachment_786" align="alignnone" width="900"]Dari Kiri-Kanan: Bapak Gt. Irhamni, Paman Birin, dan Bapak Abdul Malik Dari Kiri-Kanan: Bapak Gt. Irhamni, Paman Birin, dan Bapak Abdul Malik Meninjau Maket Rencana Gedung Uniska[/caption]

Dr. Gt Irhamni selaku Ketua Yayasan Uniska menyatakan bahwa dana Rp. 7 miliar disediakan untuk pemasangan pondasi Gedung yang diberi nama Gedung Paman Birin yang langsung dikerjakan keesokan harinya.

"Gedung ini dibangun di atas lahan 2 hektare untuk menampung 23 prodi S1 dengan jumlah mahasiswan 17 ribu orang". Ditargetkan pembangunan rampung dalam kurun waktu 2 tahun.

Beliau juga berharap bahwa dengan pembangunan sarana dan prasarana ini Uniska mampu menyaingi Perguruan Tinggi yang lain dalam dunia pendidikan seperti ULM, UIN Antasari, maupun UMB yang baru saja membangun gedung baru juga.

"Mahasiswa kita kan berjumlah 17 ribuan, hanya kalah dari ULM", tandasnya. Selain itu Pembangunan gedung kampus baru ini juga untuk memenuhi standar Dikti.

[caption id="attachment_787" align="alignnone" width="900"]Ketua Yayasan Uniska ketika diwawancarai awak media Ketua Yayasan Uniska ketika diwawancarai awak media[/caption]

Sebagaimana dikutip dari jejakrekam.com, Rektor Uniska, Abdul Malik mengatakan bahwa Uniska memiliki 21 program studi dengan kualitas keseluruhan program studi yang lama sudah terakreditasi, bahkan sudah mencapai akreditasinya B.

“Yang baru-baru ini mau kita ajukan reakreditasi supaya mendapatkan akreditasi yang memang standar dari target Uniska minimal akreditasinya B,” katanya.

Meski demikian, Malik mengakui bahwa PTS tidak bisa disamakan dengan PTN. Baginya, perguruan tinggi yang didirikan oleh masyarakat dalam pembangunan dianggapnya sulit. Akan tetapi, harapannya Uniska bisa menyamai PTN di Banjarmasin dengan kualitas yang diluluskan.

“Dengan melihat pembangunan kampus baru ini, daya tampung kita akan lebih baik dan sarana prasarana sumber belajar, sedikit demi sedikit akan kita pindah ke kampus baru ini,” ujarnya.

Selain itu, dengan adanya kehadiran PTS baru dari tahun ke tahun, Malik menyatakan tetap menjaga kualitas agar lulusan Uniska tidak kalah saing dengan PTS yang lainnya.

Dekan Fakultas Studi Islam (FSI), Ibu Galuh Nasrullah berharap dengan pembangunan gedung baru ini akan semakin meningkatkan mutu pendidikan terutama di FSI yang memiliki 3 prodi yang telah terakreditasi, yaitu Ekonomi Syariah (EKSYA), Hukum Ekonomi Syariah (HES), dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).